Selamat pagi...
Ngisi
weekend kali ini, temanya adalah Mengukur Kejujuran. Emang bisa yah? Yuk simak
tulisan saya di bawah ini yang saya kutip dari sebuah buku koleksi saya.
The
line between right and wrong isn’t always clear. Ungkapan umum yang menyatakan bahwa benar dan
salah tak selalu jelas bedanya. Jangan percaya guys....! Allah swt Berfirman, “Sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah,”(QS. Al Baqarah : 256).
Lalu apakah sulit yah mengukur
kejujuran kita? Apakah kita sudah pernah mencoba mengukurnya, atau bahkan tak
pernah berfikir ke sana sama sekali? Yang pasti Parameternya adalah hati
nurani. Jika sudah berbicara masalah hati nurani, maka sekecil apapun
kebohongan yang kita reka, nurani selalu bisa mendeteksi.
Mari coba kita ingat-ingat kembali
seberapa sering kita mendengar bisikan nurani yang paling dalam atau yang biasa
di kenal Inner Voice. Dari situ kita
akan mendengar perasaan-perasaan yang jujur tentang ucapan dan tindakan-tindakan
yang telah kita lakukan. Kalau ucapan kita tidak sesuai dengan kenyataan,
nurani segera memberitahukan. Kalau tindakan tak senilai yang kita pegang teguh, nurani segera akan mengeluh.
Biasanya kita melihat dunia
sebagaimana kita melihat diri sendiri. Manakala ruang hati kita senantiasa
dijejali dengan rasa curiga pada orang lain, sebenarnya itu mereflesikan
perasaan diri sendiri. Karena sadar sering berbuat tak jujur, kita jadi tak
mudah percaya pada orang lain yang munkin berbuat yang sama. Orang yang suka
menipu, selalu curiga akan ditipu. Orang yang sering bohong, selalu curiga akan
dibohongi. Sebaliknya dia yang jujur, takkan pernah takut apapun. Tak takut
orang lain mencurigai kita, juga tak sibuk mencurigai orang lain.
So, mari berkaca bersama-sama. Sudahkah
kita jujur dengan setiap aktivitas kita? Atau setiap amanah yang kita emban?
Source
: Mulyadi, Elie. Never Give Up. 2008
No comments:
Post a Comment